Tuesday, September 1, 2015

sinopsis novel 12 Menit


Assalamu'alaikum wr.wb

   Kali ini saya akan membahas salah satu novel inspiratif karya Oka Aurora. Yang berjudul 12 menit. Mungkin jika dilihat dari sampulnya novel ini terkesan horror dan
muram karena hanya menampilkan rak kayu yang berwarna biru. Tapi... ingat kata pepatah “jangan melihat buku dari sampul luarnya” tapi cek isi dalamnya :v

Novel karya Oka Aurora ini menceritakan tentang perjuangan para anggota marching band yang rela latihan selama berjam jam,berhari hari bahkan  berbulan bulan demi penampilan puncak yang hanya memakan waktu 12 menit saja.

Rene, seorang mantan pemain marching band dengan kemampuan dan pengalaman internasional, lalu meningkat menjadi pelatihmarching band yang berhasil membawa anak asuhnya menjadi juara umum GPMB berturut-berturut, akhirnya dipinang oleh sebuah perusahaan besar untuk melatih marching band Bontang Pupuk Kaltim. Marching band yang beranggotakan anak-anak daerah dengan tingkat kepercayaan diri sangat rendah dan selalu merasa kecil meski sesungguhnya mereka memiliki potensi.
Kemampuan dan pengalaman cemerlang Rene benar–benar teruji disini, bukan hal mudah baginya menyuntikkan semangat kepercayaan diri kepada para pemain, menjaga agar semangat ini tetap eksis dan konsisten hingga akhir, ditambah lagi konflik internal yang melanda beberapa anggota inti, membuat upaya keras Rene untuk mewujudkan tim binaannya menjadi juara, menemui berbagai rintangan yang tidak mudah.
Diantara para anggota inti, terdapat Elaine, gadis blasteran Indonesia – Jepang yang pindah dari Jakarta ke Kalimantan mengikuti ayahnya yang pindah tugas. Elaine seorang pemain biola dengan kemampuan musikalitas sangat baik, dan berkat kemampuannya, juga didukung penampilannya yang menawan, Elaine terpilih sebagai field commander dalam marching bandBontang. Namun passion Elaine dalam bermusik ditentang keras oleh sang ayah. Beliau lebih menginginkan putri tunggalnya itu menjadi ilmuwan menyusul jejaknya. Juga menganggap pendidikan adalah satu-satunya kunci pembuka gerbang masa depan.

Selanjutnya ada Tara, gadis muda berbakat yang memiliki keterbatasan pendengaran akibat sebuah kecelakaan yang merenggut nyawa ayahnya. Tragedi tersebut membuatnya trauma, sehingga kerap menyalahkan diri sebagai penyebab kematian sang ayah. Sementara itu, ibunya melanjutkan pendidikan ke luar negeri dan Tara diasuh oleh opa dan oma yang sangat menyayanginya serta sangat mendukungnya. Keterbatasan pendengarannya membuatnya harus berjuang ekstra keras saat harus berlatih dan diperlakukan secara “normal” dibawah tempaan tangan dingin Rene bersama anggota marching band yang lain. “Kombinasi” kekurangan fisik dan tekanan psikis ini, hampir saja membuat Tara menyerah.

Juga ada Lahang, anak seorang tetua suku Dayak yang hidup dalam kondisi serba kekurangan, dan harus pula melewati perjalanan panjang nan penuh mara bahaya setiap kali pergi mengikuti latihan marching band. Lahang menghadapi dilema luar biasa saat ayahnya sakit keras, antara tetap tinggal untuk merawat ayahnya, atau pun mengikuti pertandingan marching band di Jakarta. Di satu sisi ia takut kehilangan ayahnya saat tak berada di samping beliau, di sisi lain ia tetap ingin mewujudkan janjinya pada sang ayah serta mewujudkan impiannya sendiri.
 Selain keempat tokoh utama tersebut, terdapat juga beberapa tokoh pendukung lainnya, diantaranya Pak Manajer, Rob, kedua orang tua Elaine, opa dan oma Tara, ayah Lahang, Pemeliatn atau pemuka agama dalam suku Dayak, yang kehadirannya berhasil dioptimalkan penulis untuk memperkuat alur cerita ini dan tidak sekadar tokoh pendukung belaka.

Novel ini memiliki jalan cerita yang sangat bagus, dan banyak mengandung motivasi yang berguna bagi pembaca. So, buat yang pengen baca ngk bakalan nyesel deh. ini recommed buat kalian penggemar novel novel inspiratif.
Sekian. Semoga bermanfaat J


0 comments:

Post a Comment